8 Feb 2020

RANGKUMAN SEJARAH KERAJAAN (KESULTANAN) PAJANG
Oleh : Bayu Sulistyo Pratomo (Guru Sejarah SMAN 3 Jombang)


A.   Masa Awal – Latar Belakang Berdirinya.
· Kerajaan Pajang adalah kelanjutan dari kerajaan Demak, berpusat di Jawa Tengah (Barat Kota Solo)
· Sepeninggal Sultan Trenggono, Demak mengalami kemunduran. Terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedo Lepen (saudara Sultan Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra sulung Sultan Trenggono yg diangkat raja).
· Sunan Prawoto kemudian dikalahkan oleh Arya Penangsang, anak Pengeran Sekar Sedo Lepen. Namun, Arya Penangsang kemudian dibunuh oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang menjadi Adipati di Pajang.
· Joko Tingkir kemudian  bergelar Sultan Adiwijaya memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
· Kemenangan Joko Tingkir atas Arya Penangsang terjadi berkat bantuan Ki Ageng Pemanahan, yg atas jasanya kemudian diangkat jd adipati Mataram (di Yogya), ki Ageng Pemanahan inilah yg kelak memiliki keturunan bernama Sutawijaya, pendiri kerajaan Mataram.

B.    Bukti-Bukti / Sumber Sejarah.
·  Kitab Negarakertagama à Pada abad ke-14 Pajang sudah disebut dalam kitab Negarakertagama karena dikunjungi oleh Hayam Wuruk dalam perjalanannya memeriksa bagian Barat. Sampai awal abad ke-16 kewibawaan raja Majapahit masih diakui.
·  Babad Banten à Berkisah ttg Ki Andayaningrat yg berputera 2 orang yaitu, Kebo Kenanga dan Kebo Kanigara. Meskipun Majapahit ambruk pada tahun 1625, Pengging dibawah Kebo Kenanga berdaulat terus hingga pertengahan abad ke-16. Untuk menundukkan pengging Raja Demak memanfaatkan jasa Ki Wanapala dan Sunan Kudus. Tahun 1627 Kebo Kenanga berhasil dibunuh sedangkan anaknya yaitu Jaka Tingkir kelak mengabdi ke Istana Demak untuk akhirnya mendirikan Kerajaan Pajang.
·  Babad Banyumas à Perluasan ke Timur, menunjukkan masih kuatnya Pajang menjelang akhir pemerintahan Adiwijaya.
·  Babad Tanah Jawi à Berkisah ttg sejarah raja2 di jawa, termasuk pajang.

C.    Kehidupan Masyarakat (Poleksosbud).
· Bergesernya pusat pemerintahan (Demak ke Pajang) dari pesisir ke pedalaman,  berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian. Perhatian terhadap pengembangan kegiatan pertanian makin meningkat. Hasil-hasil pertanian itu, antara lain beras, gula, dan palawija.
· Kegiatan pelayaran dan perdagangan juga masih berlangsung, tetapi kurang mendapat perhatian.
· Penyebaran agama Islam berkembang ke arah pedalaman.
· Tradisi Hindu masih besar pengaruhnya di pedalaman, sehingga muncul akulturasi budaya antara Hindu dan Islam.
· Berbeda dengan kehidupan masyarakat pesisir yang lebih bebas dan dinamis, masyarakat di pedalaman lebih mengutamakan kebersamaan atau kegotongroyongan. Sikap tunduk kepada pemimpin menjadi ciri masyarakat petani.

D.   Raja yang Memerintah + Peristiwa Penting.
·  Sultan Adiwijaya (Jaka Tingkir) à 1549-1582 à Memiliki nama lahir Mas Karebet à Pendiri Pajang à Masa Kejayaan
·  Arya Pangiri à putra Sunan Prawoto à Menjabat bupati Demak à menjadi raja Pajang sejak awal 1583 à Merebut hak Pangeran Benowo karena dianggap masih kecil à Masa Kemunduran
·  Pangeran Benowo (anak kandung Jaka Tingkir) à 1586-1587 à bergelar Sultan Prabuwijaya à dikisahkan sebagai raja lembut hati à Raja terakhir

E.    Masa Kejayaan (Bukti + Faktor).
· Kerajaan Pajang mencapai masa kejayaannya pada masa Sultan Adiwijaya.
· Faktor kemajuan :
1. Sultan Adiwijaya memperluas kekuasaannya di Jawa pedalaman & ke Jawa Bagian Timur (Madiun & Kediri).
2.   Melimpahnya hasil Pertanian
3. Kepemimpinan Adiwijaya yang cakap & adil
4. Adanya pernikahan politik, antara keturunan Adiwijaya dengan keturunan Adipati2 di Jawa Timur dan Madura (sehingga memperkuat dan mampu menjaga stabilitas kerajaan).

F.    Masa Keruntuhan (Bukti + Faktor).
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan Pajang :
· Tidak Ada Pengganti  yang mampu memimpin Kerajaan Pajang dengan baik Setelah Adiwijaya.
· Kalah pamor dengan wilayah Mataram.
· Arya Panggiri (penganti Adiwijaya) kurang mendapat dukungan rakyat Pajang, sebab ia bukan keturunan Adiwijaya. Lebih fokus pada memerangi Mataram dibanding memperhatikan kehidupan rakyatnya.
· Pajang akhirnya runtuh setelah kekuasaan Arya Pangiri berhasil direbut oleh Pangeran Benowo dgn bantuan Sutawijaya, Adipati Mataram. Pangeran Benowo tidak lama memerintah Pajang, kekuasaan Pajang akhirnya diserahkan pada Mataram, sebab Pangeran Benawa merasa tidak mampu memimpin Pajang yg begitu luas. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Pajang ke Mataram (1586). Dan Pangeran Benawa menjadi Adipadi di Pajang, di bawah Mataram.

G.   Peninggalan-Peninggalan.
· Kompleks keraton, yg skrg tinggal batas2 pondasi saja, ada di perbatasan Klurahan Pajang, Kota Solo.
· Desa Makam haji, di Kartasura, Sukoharjo.
· Masjid dan Pasar Laweyan.

Bayu Sulistyo Pratomo, S.Pd. Guru Sejarah, Pegiat Pramuka, dan Penikmat Kopi. Catatan sederhana tentang pelajaran, perjalanan, perjuangan, dan perniagaan.

0 comments:

Posting Komentar

Contact Me

Phone :

+62 857 3694 0777

Address :

Dsn. Mireng, RT 05 RW 04 Ds. Sumberagung
Kec. Megaluh Kab. Jombang

Email :

bayuhistory@gmail.com