RANGKUMAN SEJARAH KERAJAAN (KESULTANAN) PAJANG
Oleh : Bayu Sulistyo Pratomo (Guru Sejarah SMAN 3 Jombang)
A. Masa Awal – Latar Belakang
Berdirinya.
·
Kerajaan Pajang adalah kelanjutan dari kerajaan Demak, berpusat di
Jawa Tengah (Barat Kota Solo)
·
Sepeninggal Sultan Trenggono, Demak
mengalami kemunduran. Terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedo Lepen (saudara Sultan Trenggono) dengan
Sunan Prawoto (putra sulung Sultan Trenggono yg diangkat raja).
·
Sunan Prawoto kemudian dikalahkan
oleh Arya Penangsang, anak Pengeran Sekar
Sedo Lepen. Namun, Arya Penangsang
kemudian dibunuh oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang menjadi Adipati
di Pajang.
·
Joko Tingkir kemudian bergelar Sultan Adiwijaya memindahkan pusat
Kerajaan Demak ke Pajang.
·
Kemenangan Joko Tingkir atas Arya
Penangsang terjadi berkat bantuan Ki
Ageng Pemanahan, yg atas jasanya kemudian diangkat jd adipati Mataram (di
Yogya), ki Ageng Pemanahan inilah yg kelak memiliki keturunan bernama Sutawijaya, pendiri kerajaan Mataram.
B. Bukti-Bukti / Sumber
Sejarah.
·
Kitab Negarakertagama à Pada
abad ke-14 Pajang sudah disebut dalam kitab Negarakertagama karena dikunjungi
oleh Hayam Wuruk dalam perjalanannya memeriksa bagian Barat. Sampai awal abad
ke-16 kewibawaan raja Majapahit masih diakui.
·
Babad Banten à Berkisah
ttg Ki Andayaningrat yg berputera 2 orang yaitu, Kebo Kenanga dan Kebo
Kanigara. Meskipun Majapahit ambruk pada tahun 1625, Pengging dibawah Kebo
Kenanga berdaulat terus hingga pertengahan abad ke-16. Untuk menundukkan
pengging Raja Demak memanfaatkan jasa Ki Wanapala dan Sunan Kudus. Tahun 1627 Kebo Kenanga berhasil dibunuh sedangkan
anaknya yaitu Jaka Tingkir kelak mengabdi ke Istana Demak untuk akhirnya
mendirikan Kerajaan Pajang.
·
Babad Banyumas à Perluasan
ke Timur, menunjukkan masih kuatnya Pajang menjelang
akhir pemerintahan Adiwijaya.
C. Kehidupan Masyarakat
(Poleksosbud).
·
Bergesernya pusat pemerintahan
(Demak ke Pajang) dari pesisir ke
pedalaman, berpengaruh terhadap
kegiatan perekonomian. Perhatian
terhadap pengembangan kegiatan pertanian makin meningkat. Hasil-hasil
pertanian itu, antara lain beras, gula, dan palawija.
·
Kegiatan pelayaran dan perdagangan
juga masih berlangsung, tetapi kurang mendapat perhatian.
·
Penyebaran agama Islam berkembang ke arah pedalaman.
·
Tradisi Hindu masih besar
pengaruhnya di pedalaman, sehingga muncul akulturasi budaya antara Hindu dan
Islam.
·
Berbeda dengan kehidupan
masyarakat pesisir yang lebih bebas dan dinamis, masyarakat di pedalaman lebih mengutamakan
kebersamaan atau kegotongroyongan. Sikap tunduk kepada pemimpin menjadi ciri
masyarakat petani.
D. Raja yang Memerintah +
Peristiwa Penting.
·
Sultan Adiwijaya (Jaka Tingkir) Ã 1549-1582
à Memiliki nama lahir Mas Karebet à Pendiri Pajang à Masa
Kejayaan
·
Arya Pangiri à putra
Sunan Prawoto à Menjabat bupati Demak à menjadi raja Pajang sejak awal 1583 à Merebut
hak Pangeran Benowo karena dianggap masih kecil à Masa
Kemunduran
·
Pangeran Benowo (anak kandung Jaka Tingkir) Ã
1586-1587 à bergelar Sultan Prabuwijaya à dikisahkan
sebagai raja lembut hati à Raja terakhir
E. Masa Kejayaan (Bukti +
Faktor).
·
Kerajaan Pajang mencapai masa
kejayaannya pada masa Sultan Adiwijaya.
·
Faktor kemajuan :
1. Sultan Adiwijaya memperluas kekuasaannya di
Jawa pedalaman & ke Jawa Bagian Timur (Madiun & Kediri).
2. Melimpahnya
hasil Pertanian
3. Kepemimpinan Adiwijaya yang cakap & adil
4. Adanya pernikahan politik, antara keturunan
Adiwijaya dengan keturunan Adipati2 di Jawa Timur dan Madura (sehingga
memperkuat dan mampu menjaga stabilitas kerajaan).
F. Masa Keruntuhan (Bukti +
Faktor).
Beberapa
faktor penyebab kemunduran kerajaan Pajang :
·
Tidak Ada Pengganti yang mampu memimpin Kerajaan Pajang dengan
baik Setelah Adiwijaya.
·
Kalah pamor dengan wilayah Mataram.
·
Arya Panggiri (penganti Adiwijaya)
kurang mendapat dukungan rakyat Pajang, sebab ia bukan keturunan Adiwijaya. Lebih
fokus pada memerangi Mataram dibanding memperhatikan kehidupan rakyatnya.
·
Pajang akhirnya runtuh setelah
kekuasaan Arya Pangiri berhasil direbut oleh Pangeran Benowo dgn bantuan
Sutawijaya, Adipati Mataram. Pangeran Benowo tidak lama memerintah Pajang, kekuasaan
Pajang akhirnya diserahkan pada Mataram, sebab
Pangeran Benawa merasa tidak mampu memimpin Pajang yg begitu luas. Sutawijaya
kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Pajang ke Mataram (1586). Dan
Pangeran Benawa menjadi Adipadi di Pajang, di bawah Mataram.
G. Peninggalan-Peninggalan.
·
Kompleks keraton, yg skrg tinggal
batas2 pondasi saja, ada di perbatasan Klurahan Pajang, Kota Solo.
·
Desa Makam haji, di Kartasura, Sukoharjo.
·
Masjid dan Pasar Laweyan.
0 comments:
Posting Komentar