RANGKUMAN SEJARAH KERAJAAN (KESULTANAN) DEMAK
Oleh : Bayu Sulistyo Pratomo (Guru Sejarah SMAN 3 Jombang)
A. Masa Awal – Latar Belakang
Berdirinya.
·
Kesultanan Demak adalah kesultanan islam pertama di Pulau Jawa
yang terletak di kampung Bintoro (sekarang Kota Demak) di pesisir pantai utara
Jawa, Jawa Tengah. Demak awalnya merupakan sebuah kadipaten dibawah kekuaasaan
Kerajaan Majapahit.
Peta dan silsilah Kesultanan Demak
B. Raja – Raja yang
Memerintah.
·
Pangeran Jimbun adalah anak Raja
terakhir Majapahit Brawijaya V (Bhre Kertabhumi). Pangeran Jimbun adalah adipati
wilayah Demak dibawah kekuasaan Majapahit, setelah islam masuk ke Demak,
Pangeran Jimbun masuk Islam & berganti nama Raden Patah. Pamor Majapahit melemah, sedangkan Demak semakin
berkembang berkat syiar islam dan walisongonya. Demak menjadi Kesultanan dengan
Raden Patah sebagai sultan Pertama.
·
Sepeninggal Raden Patah, Pati Unus menjadi Sultan kedua di usia muda. Pati Unus mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor karena pernah memimpin armada laut untuk menyerang
Portugis di Malaka (yg terletak di Utara). Usaha untuk mengusir Portugis gagal karna kalah persenjataan, dan
Pati Unus meninggal di usia muda dalam serangan tersebut.
·
Sultan Ketiga adalah Trenggono, Pada masanya Demak mencapai puncak kejayaan.
Wilayahnya mencapai Jawa Tengah, pesisir Pantai Utara Jawa, pesisir selatan
Kalimantan, Palembang, dan Jambi.
·
Sepeninggal Trenggono Demak
mengalami kemunduran. Terjadi perebutan
kekuasaan antara Raden Kikin (saudara Sultan Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra
Trenggono yg diangkat raja).
·
Sunan Prawoto berhasil
mempertahankan tahta, menjadi Sultan ke-empat. Raden Kikin terbunuh di tepi sungai sehingga dikenal dengan sebutan
Pangeran Sekar Sedo Lepen.
·
Pemerintahan Prawoto tidak lama karena
tahta direbut oleh Arya Penangsang,
anak Raden Kikin. Arya Penangsang jadi Sultan Kelima & terakhir.
·
Arya Penangsang kemudian dibunuh oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang menjadi Adipati di Pajang. Joko Tingkir
lantas memindahkan pusat kesultanan ke Pajang (Lihat rangkuman Pajang).
C. Bukti-Bukti / Sumber
Sejarah.
·
Masjid Agung Demak
·
Berita Tome Pires Ã
Berkunjung ke Jawa 1513 M
·
Catatan Manuel Pinto à Singgah
ke Jawa 1548 M
·
Soko Tatal & Soko Guru (tiang
Masjid Agung Demak)
·
Karya sastra & berbagai
tradisi lisan tentang keterkaitan Demak & Majapahit
D. Kehidupan Masyarakat
(Poleksosbud).
·
Pada masa Raden Patah, Kesultanan
Demak menjadi pusat perdagangan &
penyebaran syiar islam. Pengaruhnya hampir diseluruh pesisir Pantai Utara
Jawa. Sedangkan dipedalaman pengaruh majapahit masih terasa. Perkembangan Demak erat kaitannya dengan
peranan walisongo.
·
Perekonomian Demak berkembang
pesat disektor maritim, yang disokong hasil pertanian (agraris).
·
Kehidupan sosial Demak diatur
berdasarkan hukum2 islam, namun dengan tetap menghormati tradisi lokal
E. Masa Kejayaan (Bukti +
Faktor).
·
Kesultanan Demak mencapai masa
kejayaannya pada masa Sultan Trenggono.
·
Faktor kemajuan :
1.
Melemahnya
pengaruh Majapahit
2.
Dukungan
kuat dari Walisongo dalam syiar Islam
3.
Menjadi
pusat perdagangan & syiar Islam di Jawa
4.
Letaknya
strategis di pesisir pantai
5.
Memiliki
sungai sbagai penghubung pedalaman
6.
Jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis
7.
Sikap
terbuka Majapahit & keberadaan Raden Patah sebagai lambang penerus
Majapahit
F. Masa Keruntuhan (Bukti +
Faktor).
Faktor
penyebab kemunduran Kesultanan Demak :
·
Terjadi perebutan tahta
sepeninggal Trenggono
·
Naiknya Arya Penangsang menjadi
Sultan, dimana Arya Penangsang tidak berasal dari keturunan yang sah untuk
menjadi Sultan Demak (dari garis selir) sehingga banyak wilayah yang kemudian
melepaskan diri, dan pemerintahan tidak stabil.
·
Demak akhirnya runtuh setelah Arya Penangsang berhasil ditaklukkan oleh
Jaka Tingkir dengan bantuan Ki Ageng Pemanahan. Jaka
Tingkir kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan
Kesultanan Pajang dengan gelar Sultan
Adiwijaya.
·
Atas jasanya, Ki Ageng Pemanahan diberikan hadiah berupa wilayah di Kota Gede, dan
menjadi cikal Kesultanan Mataram.
G. Peninggalan-Peninggalan.
·
Masjid Agung Demak (oleh
walisongo) 1479 M
·
Pintu Bledeg, pintu utama masjid
Agung Demak (oleh Ki Ageng Selo)
·
Soko Tatal & Soko Guru, tiang
penyangga Masjid Demak, oleh Sunan Kalijaga.
·
Bedug & Kentongan, alat utk
memanggil masyarakat sekitar masjid utk sholat berjamaah.
·
Maksurah, dinding berukir
kaligrafi penghias masjid
·
Situs Kolam Wudhu, tempat wudhu
musafir & santri
·
Dampar Kencana, singgasana sultan
yg diubah jd mimbar khutbah.
0 comments:
Posting Komentar