RANGKUMAN SEJARAH KERAJAAN MATARAM ISLAM (BARU)
Oleh : Bayu Sulistyo Pratomo (Guru Sejarah SMAN 3 Jombang)
A. Masa Awal – Latar Belakang Berdirinya.
·
Kesultanan
Mataram berdiri abad ke-17, di tengah Pulau Jawa, tepatnya di Kota Gede,
Yogyakarta.
·
Kesultanan
Mataram awalnya adalah suatu Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang.
·
Bermula dari balas jasa Joko Tingkir kepada Ki Ageng Pemanahan yg telah membantu
mengalahkan Aryo Penangsang. Ki Ageng Pemanahan lantas diberi tanah di
Hutan Mentaok, yg menjelma menjadi Kadipaten Mataram, dibawah Kesultanan Pajang
yg didirikan Joko Tingkir mengantikan Kesultanan Demak.
·
Mataram kemudian menjadi
Kesultanan, & bahkan pada akhirnya membawahi Pajang setelah penguasa
Pajang terakhir yaitu Pangeran Benowo menyerahkan kedaulatan pada Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan yg
jadi Sultan pertama Mataram Islam.
B. Raja – Raja yang Memerintah.
·
Sutawijaya,
bergelar Panembahan Senopati (1588 – 1601) Ã
Sultan pertama, wilayah sebatas Jateng.
·
Mas
Jolang, bergelar Prabu Hanyokrowati (1601 – 1613) Ã dikenal
sebagai "Panembahan Seda ing Krapyak" karena wafat saat berburu di
hutan Krapyak
·
Mas
Rangsang, bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo/
dikenal dgn Sultan Agung (1613 – 1640) Ã
Mataram mencapai masa kejayaan.
·
Amangkurat
I / Putra Sultan Agung. (1645 – 1677) Ã
Pemerintahan kurang stabil. Pada masanya, terjadi pemberontakan besar dipimpin
oleh Trunojoyo, dan memaksa Amangkurat I bersekutu dengan VOC.
·
Amangkurat II (1677–1680)Ã patuh ke VOC sehingga kalangan istana banyak yang
tidak puas & berontak. Pada masanya, kraton dipindahkan ke Kartasura
·
Pengganti
Amangkurat II Ã Amangkurat III
(1703-1708), Pakubuwana I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), Pakubuwana II
(1726-1749).
·
VOC tidak
menyukai Amangkurat III karena anti VOC, sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Gusti
Puger) sebagai Raja. Akibatnya Mataram memiliki dua raja & menyebabkan
perpecahan internal.
·
Tahun 1755
ditandatangani Perjanjian Giyanti, isinya à Pemecahan
kerajaan Mataram jadi 2 wilayah, yaitu Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi
sebagai Sultan Hamengku Buwono I & Surakarta untuk Pakubuwana III.
·
Perjanjian Salatiga, pada 1757 di Kota Salatiga,
Raden Mas Said diangkat sebagai penguasa atas Praja Mangkunegaran yg lepas dari
Kesunanan Surakarta.
·
Dengan demikian,
mataram akhirnya pecah jadi 3, yaitu Yogyakarta, Surakarta, dan Mangkunegaran.
C. Bukti-Bukti / Sumber Sejarah.
-
Babad Tanah Djawi - Serat Kandha
-
Serat Centini
- Serat Cabolek
-
Serat Dharma Wirayat -
Serat Nitipraja
-
Babad Sangkala -
Sadjarah Dalem
D. Kehidupan Masyarakat (Poleksosbud).
·
Sekaten / upacara Sekaten berasal
dari kata Syahadatain (dua kalimat syahadat), yaitu peringatan maulid Nabi
Muhammad SAW yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah)
di Alun2 utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara
ini dulu dipakai Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta, untuk
mengundang masyarakat mengikuti & memeluk agama Islam.
E. Masa Kejayaan (Bukti + Faktor).
·
Kesultanan
Mataram mencapai masa kejayaan pada masa Sultan Agung. Hampir seluruh
Pulau Jawa dikuasai Mataram, kecuali Banten, Cirebon, dan Batavia yg saat itu masih dikuasai VOC. Serangan Sultan Agung pd VOC di Batavia
terjadi tahun 1628 & 1629. Tetapi kedua serangan tersebut gagal. Faktor2nya sebagai berikut:
1.
Jaraknya
jauh & logistik terbatas
2.
Portugis
menjanjikan bantuan dr laut, tp diingkari
3.
Kalah
dalam sistem persenjataan dengan VOC
4.
Lumbung2
padi sepanjang jalan ke Batavia diketahui & dibakar VOC
5.
Munculnya
wabah penyakit
·
Kebijakan
Sultan Agung :
1.
Menyatukan seluruh P.Jawa kecuali : Banten,
Cirebon, Mataram.
2.
Mengusir VOC 2x, namun gagal
3.
Membuat kalender Jawa
4.
Memadukan
unsur Islam dengan budaya Jawa
5.
Meningkatkan
kesejahteraan melalui pertanian
6.
menulis kitab Sastra Gendhing
7.
Wilayah
kerajaan dibedakan jadi Kutagara,
Negara Agung, Mancanegara, daerah Pesisiran.
F. Masa Keruntuhan (Bukti + Faktor).
Kemunduran Mataram Islam terjadi
karena beberapa faktor. Antara lain:
1.
Kekalahan Sultan Agung dalam merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari
Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena
sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
2.
Adanya campur tangan VOC sejak
zaman pemerintahan Sultan Amangkurat 1
3.
Adanya dualisme kepemimpinan dalam Mataram sejak
diangkatnya Pakubuana 1. Sehingga Mataram memiliki dua raja.
4.
Adanya
perjanjian Giyanti yang memecahbelah Mataram Islam karena pertikaian keluarga/
perebutan tahta & campur tangan VOC. Politik pecah belah (Devide et Impera)
G. Peninggalan-Peninggalan.
·
Segara Wana dan Syuh Brata
·
Masjid Agung Negara
·
Masjid Jami Pakuncen
·
Gerbang Makam Kota Gede
·
Masjid Makam Kota Gede
·
Bangsal Duda, dan Rumah Kalang
·
Makam Raja- Raja Mataram di Imogiri, dll
0 comments:
Posting Komentar